Diskop UKM Kutim Berhasil Latih 300 Pelaku UMKM Untuk Naik Kelas

Sangatta – Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas UMKM di wilayahnya. Sejak tahun 2023 lalu, Diskop UKM telah melatih 300 pelaku UMKM di seluruh Kutim melalui berbagai pelatihan dan bimbingan teknis (bimtek).

Kepala Diskop UKM Kutim, Teguh Budi Santoso, didampingi Kabid Pembinaan UMKM Pasombaran, menjelaskan bahwa pelatihan ini menghadirkan narasumber yang kompeten dari berbagai bidang, termasuk dari Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

“Fokus utama pelatihan ini adalah bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) pemula yang memiliki keseriusan untuk mengembangkan usahanya,” jelas Pasombaran saat ditemui di ruang kerjanya beberapa waktu yang lalu

Melalui pelatihan ini, Diskop UKM Kutim ingin membantu para UMKM agar memenuhi persyaratan standar produk yang bisa dipasarkan oleh pemerintah. Persyaratan tersebut meliputi izin edar, sertifikasi halal, PIRT, dan NIB pribadi maupun usaha.

“Kami ingin mendorong UMKM agar tidak hanya mampu menghasilkan dan memasarkan produk, tetapi juga memiliki standar dan menjamin keamanan produk mereka. Dengan demikian, diharapkan para pelaku usaha mikro dapat naik kelas menjadi kecil, kecil naik menjadi menengah, dan seterusnya,” ujar Pasombaran.

Peningkatan Kualitas dan Daya Saing UMKM

Upaya Diskop UKM Kutim dalam melatih para pelaku UMKM ini sejalan dengan program pemerintah pusat untuk meningkatkan kualitas dan daya saing UMKM.

UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia, dengan kontribusi lebih dari 60% terhadap PDB dan menciptakan lapangan kerja bagi jutaan orang. Oleh karena itu, penting untuk terus memberikan dukungan dan pelatihan kepada para pelaku UMKM agar mereka dapat berkembang dan bersaing di pasar global.

Peluang dan Tantangan

Meskipun telah menunjukkan kemajuan yang signifikan, masih banyak tantangan yang dihadapi oleh para pelaku UMKM di Kutim.

Salah satu tantangan utama adalah akses permodalan yang terbatas. Selain itu, banyak pelaku UMKM yang masih kurang memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang manajemen usaha, pemasaran, dan teknologi.

Diskop UKM Kutim terus berupaya untuk mengatasi berbagai tantangan ini dengan menyediakan berbagai program dan layanan yang dibutuhkan oleh para pelaku UMKM. Dengan komitmen dan kerjasama dari semua pihak, diharapkan UMKM di Kutim dapat terus berkembang dan menjadi pilar penting dalam perekonomian daerah. (K/ADV)

Posting Terkait

Berita Terbaru

Berita Terbaru